Produksi Mutiara Lotim Terbaik Didunia

mutiara lombok

Lombok Terbaru -  Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lombok Timur, H.Hariyadi Surenggana menegaskan kalau hasil produksi budidaya mutiara di Kabupaten Lotim yang terbaik di dunia. Hal ini berdasarkan pengakuan dari para pengusaha mutiara yang ada di Indonesia. "Kami tidak bisa pungkiri kalau hasil budidaya mutiara dari Lotim terbaik di Dunia, akan tetapi kalah bersaing harganya dengan hasil mutiara yang berasal dari Cina,".

Dijelaskan dengan adanya pengakuan dari pengusaha mutiara tersebut, tentunya ini menjadi support bagi kami untuk terus melakukan pengembangan budidaya mutiara di Lotim. Apalagi wilayah perairan Lotim memiliki potensi yang bagus untuk pengembangan budidaya mutiara tersebut. Tentunya dilakukan oleh perusahaan budidaya mutiara yang selama ini telah memperoleh ijin dari Pemerintah Daerah untuk menjalankan aktivitas dalam menamankan invetasinya di Lotim. Sedangkan perusahaan mutiara yang masih tetap eksis melakukan budidaya mutiara di Lotim sebanyak 4(empat) perusahaan yang satunya berada di wilayah selatan Lotim dan 3(tiga) perusahaan lagi melakukan kegiatan di wilayah utara Lotim, tentunya telah mengantongi ijin dari Pemerintah Daerah sesuai dengan aturan main yang ada.

"Memang dari sekian perusahaan itu ada yang sudah tidak menjalankan aktivitasnya, sehingga ini menjadi perhatian dari kami kenapa perusahaan itu tidak menjalankan aktivitasnya," terang Surenggana seraya menambahkan sampai dengan saat ini kami belum mengetahui berapa jumlah produksi mutiara yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Kadis DKP Lotim menambahkan sementara pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap keberadaan perusahaan budidaya mutiara yang masih beroperasi di Lotim. Termasuk pembinaan sesuai dengan fungsinya, agar perusahaan itu dalam menjalankan budidaya mutiaranya sesuai dengan ijin yang ada, tanpa pelanggaran nantinya. "Memang yang mengeluarkan ijin adalah Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Lotim, sedangkan kami hanya bertugas memberikan pengawasan dan pembinaan sesuai dengan leading sektor yang ada," terang Hariyadi Surenggana.

Program Pos Daya Terbukti Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga

Program Pos Daya Terbukti Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga

Lombok Terbaru,Lombok Utara -  Program Pos Pemberdayaan Keluarga (Pos Daya) yang diluncur oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM PPKB Dan Pemdes) Lombok Utara tahun lalu, mendapat sambutan tinggi dikalangan masyarakat khususnya dilingkungan keluarga.

Program Pos Daya telah dirasakan manfaatnya karena mampu memberikan peluang usaha dan menyediakan makanan sehat serta pengobatan dari bahan tanaman.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, BPM PPKB Lombok Utara, Itradim,S.Sos., kepada media, Kamis (22/2) mengatakan, Program Pos Pemberdayan Keluarga (Pos Daya) adalah gerakan pemberdayaan keluarga (rumah tangga) yang berorientasi terhadap pengembangan ekonomi, kesehatan dan pendidikan keluarga guna mewujudkan keluarga sejahtera.

Menurut Itradim, selain fasilitasi pendirian PAUD bagi anak-anak, pembentukan kader dengan optimalisasi penyuluhan kesehatan keluarga. Salah satu fookus pendampingan Pos Daya yakni pemanfaatan pekarangan menjadi areal penanaman dapur keluarga dengan menanam tanaman obat dan makanan, sayur mayur serta bumbu dapur yang kemudian dibuat produk olahan makanan yang bernilai ekonomis bagi keluarga.

Seperti yang berhasil di Dusun Gol, Desa Medana Kecamatan Tanjung, dimana diseluruh areal pekarangan rumah didusun tersebut dimanfaatkan untuk dijadikan Tanaman Dapur Keluarga dan bahan pangan non beras, ungkap Itradim.

Disebutkan Itradim, Selama setahun sejak dibina oleh BPM PPKB, warga dusun Gol kini sudah mampu membuat sejumlah produk makanan olahan, ramuan obat-obatan dan beberapa jenis kegiatan yang dapat menambah ekonomi keluarga. Selain itu juga mampu menaikkan tingkat kesehatan dan partisipasi kegiatan belajar anak usia dini.

Program Pos Daya itu ditegaskan kabid Pemberdayan Masyarakat, Itradim, akan terus dikembangkan disemua dusun di 33 desa se-Lombok Utara. Untu itu pihaknya akan menambah anggaran pembinaan serta peningkatan koordinasi pendampingan dengan seluruh dinas SKPD terkait termasuk dengan kelompok pensiunan PNS (PWRI) yang sudah ikut memfasilitasi Pos Daya.

Penetapan 15 Kawasan Pariwisata NTB Diatur Sesuai MP3EI

Taman Loang Balok
Taman Loang Balok

Lombok Terbaru - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akan mengatur penetapan 15 kawasan pengembangan pariwisata NTB terdiri dari sembilan kawasani di Pulau Lombok dan enam kawasan di Pulau Sumbawa sesuai Perda Nomor 3 Tahun 1999 tentang Kawasan Pariwisata di NTB akan disesuaikan dengan Masterplan Perencanaan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Kepala Biro Hukum Setda NTB, Muhammad Mahdi mengatakan karena adanya penyesuaian itu maka dalam waktu dekat Pemprov NTB mengagendakan pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang rencana induk pembangunan pariwisata daerah untuk dibahas pada kegiatan legislasi 2013.

Menurut Mahdi, saat ini baru memiliki perda bidang pariwisata yakni Perda Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pembangunan Kawasan Pariwisata di NTB. Perda tersebut patut diperbaharui karena adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2011. 

PP Nomor 50 Tahun 2011 itu mengatur tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025, dan penjabaran dari Undang Undang (UU) Nomor 10 Tahun 1999. 

"Rancangan perda tentang pariwisata itu, sudah disiapkan sejak 2012 namun belum sempat dibahas." ujarnya, Rabu (20/2/2013).

Mahdi mengatakan, dalam MP3EI, NTB berada dalam koridor sama dengan Provinsi Bali dan NTT yang memprioritaskan pembangunan di bidang pariwisata dan pangan.


Adapun 15 kawasan tersebut antara lain sembilan kawasan pariwisata di Pulau Lombok itu yakni Kawasan Sire, Gill Air, Gill Meno, Gili Trawangan dan Senggigi dan sekitarnya, yang dikenal dengan objek wisata bahari (laut), pemandangan pegunungan dan wisata alam (ekowisata). Kawasan ini memiliki akomodasi hotel, penginapan. dan restoran cukup lengkap dan memadai.

Selanjutnya, Kawasan Suranadi, merupakan kawasan dengan udara sejuk dengan nuansa religius dan budaya yang kental (wisata religi), kawasan Gili Gede, merupakan kawasan wisata bahari, pembenihan mutiara dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya (wisata alam laut), dan merupakan perkampungan suku Sasak (penduduk asli Lombok) serta penangkapan ikan secara tradisional.
    
Kawasan Kute, Seger dan Aan, merupakan kawasan wisata pantai dengan hamparan pasir putih yang mempesona. Kawasan Selong Belanak, merupakan kawasan wisata pantai yang dikenal dengan panorama pantainya dan menghadap ke Samudra Hindia.

Kawasan Gunung Rinjani, merupakan kawasan untuk kegiatan wisata alam (ekowisata) dengan kegiatan tracking (jalan kaki) menuju kawasan Gunung Rinjani dengan Danau Segara Anakan dan air panas serta desa tradisional (wisata budaya).

Kawasan Gili Indah, merupakan wisata bahari dengan pemandangan bawah laut (ekowisata laut), dan Kawasan Gili Sulat merupakan wisata bahari dengan pemandangan bawah laut, serta Kawasan Dusun Sade/desa tradisional Rembitan, merupakan kawasan wisata berupa cagar budaya suku Sasak (suku ash Lombok) yang memiliki budaya arsitektur rumah asli sasak.

Sedangkan kawasan pariwisata Pulau Sumbawa meliputi, Kawasan Pulau Moyo, merupakan kawasan wisata bahari dan ditetapkan sebagai taman buru nasional dengan luas sekitar 12.250 ha. Jenis binatang yang terdapat di Pulau Moyo meliputi sapi liar, kerbau liar, babi hutan, dan burung gosong.

Kawasan pariwisata Pantai Maluk merupakan kawasan pantai pasir putih dan pantainya yang menghadap ke Samudra Indonesia dapat dipergunakan untuk selancar angin (surfing).

Kawasan wisata Pantai Hulu merupakan kawasan wisata bahari dan untuk kegiatan selancar baik taraf nasional maupun internasional. Kawasan Sape merupakan kawasan pelabuhan (dermaga) penumpang yang menghubungkan NTB dan NTT.


Kawasan Teluk Bima merupakan kawasan yang dikembangkan untuk olahraga laut dan kegiatan wisata bahari lainnya, dan Kawasan Gunung Tambora merupakan kawasan kegiatan ekowisata dan merupakan pusat produksi madu alam.

Pariwisata Lombok barat akan Dibenahi

Pariwisata Lobar akan Dibenahi
Pariwisata Lombok barat akan Dibenahi

Lombok Terbaru - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pariwisata tahun ini melakukan pembenahan objek-objek pariwisata yang ada di Kecamatan Narmada dan Lingsar serta beberapa tempat lain.

“Pembenahan itu dilakukan di beberapa daerah berpotensi untuk dikembangkan sektor pariwisata, sehingga perlu dilakukan promosi objek wisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lobar, Gede Renjana di kantornya, Jumat (14/2/2013).

Renjana menyatakan, untuk tahun 2013 ini pihaknya akan fokus untuk pengembangan pariwisata di daerah tengah yakni di wilayah Narmada dan Lingsar. Kemudian di wilayah selatan, yakni Kecamatan Sekotong.

“Pariwisata tahun 2013 ini kita kembangkan di daerah tengah, tetapi pantai selatan juga sudah kita persiapkan untuk pengembangannya,” kata Renjana.

Untuk pantai Sekotong, lanjutnya, sudah ada empat investor yang sudah mendapatkan ijin yakni Mean Vinasula Resort, Teluk Mekaki Indah Pelangan dan dua lagi ada di Bangko-bangko namun sampai sekarang para investor tersebut belum memulai aktivitasnya. “Empat lokasi wisata tersebut paling telat tahun 2014 sudah mulai aktivitas,” katanya.

Salah satu obyek wisata di daerah Labuapi yang baru-baru ini mendapatkan perhatian dari Dinas Pariwisata Lombok Barat, lanjutnya, yakni objek wisata Gunung Pengsong yang ada di Kecamatan Labupi.

Penjaga objek wisata Gunung Pengsong, Bapak Asi menuturkan, pemerintah mulai memperhatikan serta mendirikan beberapa bangunan pendukung. Diantaranya bangunan Gapura Selamat Datang, beberapa berugaq, taman-taman di depan pintu masuk, serta fasilitas toilet dan rumah penjaga di Gunung Pengsong.

Asi menceritakan, gunung Pengsong sampai sekarang masih ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara, terlebih pada musim libur antara Agustus, dan libur-libur akhir tahun.
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS